Senin, 30 November 2009

Ancaman Kejahatan pada Facebook dan Twitter Meningkat



CALIFORNIA - Ancaman kejahatan pada pengguna situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan kian hari terus meningkat. Kedua situs tersebut telah menjadi target penjahat dunia maya.

"Situs jejaring sosial telah menjadi target para hacker yang mencoba mencuri identitas lewat profil dan seluruh kontak, tanpa disadari," kata Mikko Hypponen, Chief Research Officer perusahaan keamanan F-Secure seperti dilansir Telegraph, Senin (29/11/2009).

Modus yang dilakukan para penjahat itu adalah mencuri profil seperti alamat email teman anda dan mengirimkan email kepada anda bersama sebuah link.

"Anda tentunya pasti akan percaya jika email yang diterima berasal dari salah satu teman Anda, padahal bukan, dan anda akan mengklik link tersebut dan anda tidak menyadari bahwa seluruh informasi anda telah tercuri," katanya.

Menurut Mikko, dirinya tak pernah mengakses atau membuka akun di Facebook. Karena menurutnya ia tahu siapa saja yang melihat. "Saya tak ingin orang-orang jahat melihat fotoku dan keluarga saya. Banyak orang berpikir bahwa Facebook takkan berisiko kehilangan uang, tapi cyberkriminal mungkin," katanya.

Hypponen mengungkapkan, penindakan terhadap kejahatan cyber masih kurang. Ia mencontohkan, seorang hacker asal Finlandia berusia 21 tahun hanya dikenai sanksi kerja sosial 108 jam, sebelum akhirnya direkrut oleh Internet Corporation for Assigned Names and Numbers.

"Orang tersebut telah mencuri sejumlah data finansial dan telah menjualnya, ini sama saja merampok bank, tapi kenapa orang yang telah merampok bank dapat hidup nyaman di daratan lain,' katanya. (ugo)
 
courtesy: okezone.com

Rabu, 25 November 2009

China Dekati Opera Blokir Facebook


BEIJING - Sebagian besar Facebooker di China kemungkinan tidak akan senang mendengar kabar ini. Dalam beberapa waktu ke depan, mereka tak leluasa lagi mengakses Facebook.

Pasalnya, pemerintah China mulai mendekati pengembang browser Opera untuk melakukan pemblokiran ini. Para pengguna browser Opera di negeri ginseng itu diminta mengupdate browser Opera Mini mereka ke versi yang dirancang khusus untuk digunakan di China.

Opera mengonfirmasikan bahwa pihaknya telah meminta para pengguna melakukan update Opera Mini versi internasional ke versi China sejak 20 November.

"Opera Mini versi terbaru dengan server kompresi China sehingga lebih menghemat kapasitas bandwith. Hal ini membuat akses internet lebih cepat, murah dan meningkatkan pengalaman browsing web melalui perangkat mobile," kata juru bicara Opera seperti dikutip dari BBC, Rabu (25/11/2009).

Opera saat ini menjadi browser favorit di China karena server Opera mampu menerabas teknologi yang mampu memblokir situs yang tidak diinginkan pemerintah China. Hal inilah yang membuat Opera menjadi browser popular di kalangan pengguna internet di China. Kebijakan pemblokiran yang sering terjadi mengakibatkan China juga memiliki julukan Great Firewall.

Sayangnya Opera menolak memberikan keterangan lebih lanjut terkait hal ini. Sementara itu, beberapa blogger China berspekulasi menanggapi keputusan pemerintah China.

Salah satu bloger bernama Carsten Ullrich menyatakan pendapatnya soal ini. Dia menduga, pemerintah China melakukan tekanan terhadap Opera untuk membatasi akses internet bagi para netter di China. Terutama untuk akses situs-situs populer seperti Facebook.

"Seperti kebanyakan perusahaan lainnya, Opera pun memilih untuk takluk pada aturan," tulis Ullrich. (rah)
 Courtesy: Okezone.com

Selasa, 24 November 2009

Cracker 'Demo' di Tiga Situs

JAKARTA - Lemahnya penegakan hukum di negeri ini dinilai telah membuat masyarakat tak percaya lagi terhadap sejumlah lembaga peradilan. Sejumlah cracker pun mencoba untuk menyuarakan maraknya kasus-kasus ketidakadilan yang terjadi di negeri ini.

Setelah kasus 'Cicak Vs Buaya' dan kasus 'nenek minah' yang mencuri tiga buah kakao meramaikan halaman sejumlah situs, kini cracker menyusup ke beberapa situs untuk mengungkapkan kekesalannya terhadap kondisi peradilan di negeri ini.

Pantauan okezone, Rabu (25/11/2009), setidaknya ada tiga situs yang berhasil disusupi dedemit maya tersebut. Ketiga situs tersebut beralamat di http://www.smsmasking.com/, http://tamsurvey.com/images/indexs.html, http://tvcall.co.id/index.html.

Pada situs-situs tersebut, cracker menyisipkan menyisipkan pesan sebagai berikut:






Dimanakah Keadilan Negeri Ini Berada Sekarang
Apakah Hanya Untuk Tikus Berdasi Yg Suka Menggerogoti Uang Rakyat
Atau Apakah Keadilan Bisa Berpihak Kepada Rakyat Kecil Seperti Nenek Pemungut Kakao
Tunjukan Kepadaku Pedang Dewi Keadilan Yg Bersimbah Darah Kotor Para Penghianat Bangsa Ini.

Salam Jari Tengah Untuk Semua Penindas Rakyat Kecil
Suatu Saat Aku Akan Kembali Lagi

JUSTICE FOR ALL@2009

(ugo)






courtesy: okezone.com




Dokumen Konferensi Iklim Dicuri Hacker


 KOPENHAGEN - University of East Anglia, Inggris mengungkapkan bahwa server komputernya telah dibobol oleh hacker. Akibatnya ribuan dokumen tersebut bocor dan diposting di internet.

Kevin Trenberth, seorang peneliti dari Pusat Penelitian Atmosfer Amerika Serikat, Colorado, menilai kemungkinan besar  pencurian dokumen tersebut bertujuan untuk melemahkan Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) di Kopenhagen, Denmark, 7-18 Desember mendatang.

Trenberth percaya dokumen sengaja didistribusikan untuk mencoba melemahkan konsensus perubahan iklim. Ia juga mengaku tak mengkhawatirkan bila seluruh dokumen yang dicuri tersebut didistribusikan di internet oleh hacker.

University of East Anglia, yang terletak di timur Inggris mengungkapkan peristiwa tersebut terjadi pada Minggu, 22 November lalu. Sekira 1.000 email korespondensi dan 3.000 dokumen yang berisi data dari Climatic Research Unit dibobol dan diposting di situs anti-perubahan iklim. Sejumlah kalangan menakutkan data-data tersebut dimanipulasi.

"Ini terjadi tepat sebelum konferensi di Kopenhagen, saya yakin ini bukanlah suatu kebetulan," kata Trenberth seperti dikutip dari
SBS, Selasa (24/11/2009).

Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) setidaknya akan dihadiri 65 pemimpin dunia yang mewakili 191 negara. Para delegasi itu akan mencoba menyusun perjanjian iklim global baru untuk menggantikan Protokol Kyoto 1997 yang akan segera berakhir.

Selanjutnya, Trenberth mengungkapkan dirinya juga menjadi korban hacker. Lebih dari 102 surat elektronik yang ia kirimkan juga bocor. (ugo)
 
courtesy: okezone.com

Minggu, 22 November 2009

McAfee Peringatkan '12 Serangan Natal'



CALIFORNIA - Setiap tahun bukan hanya perusahaan retail saja yang bersiap menyambut kemeriahan Natal dan tahun baru. Para pelaku kejahatan cyber pun menyambutnya dengan menyiapkan beragam serangan.

Perusahaan keamanan jaringan komputer McAfee menggarisbawahi adanya peningkatan jumlah kejahatan cyber menjelang musim liburan Natal dan tahun baru.

Untuk lebih mudahnya, McAfee mengelompokkan serangan tersebut dengan nama '12 Scams of Christmas' atau 12 serangan kejahatan cyber saat Natal.

"Perayaan hari besar selalu dimanfaatkan peretas untuk melakukan penipuan dan menyebarkan virus. Sangat penting bagi kita untuk selalu waspada pada masa-masa seperti ini," kata juru bicara McAfee David Marcus seperti dikutip dari CNet, Senin (23/11/2009).

"Para penipu itu tahu bahwa saat hari-hari besar jumlah orang yang melakukan transaksi keuangan online akan meningkat. Mereka pun menghabiskan waktu untuk mengakses internet," tambahnya.

Jenis serangan yang dilakukan sangat beragam. Namun pada intinya, serangan-serangan tersebut bertujuan untuk mencuri akun kartu kredit, informasi personal dan menyebarkan virus. Berikut adalah 12 serangan Natal menurut McAfee yang patut diwaspadai para pengguna komputer dan internet:

1. Penipuan phising berkedok sumbangan amal. Serangan ini tak hanya mengambil uang Anda tetapi juga mencuri detail informasi dan identitas kartu kredit.
2. Layanan pesan antar pembelian barang. Penipu akan mengirimkan faktur belanja dan notifikasi layanan antar barang palsu yang mengatasnamakan perusahaan layanan antar barang terpercaya dan meminta Anda untuk membayarnya.
3. Permintaan pertemanan di situs jejaring sosial. Penipu akan mengarahkan Anda untuk menginstal virus atau memberikan pasword.
4. Holiday e-cards. Kartu ucapan selamat Natal dan tahun baru yang membawa virus untuk membobol keamanan komputer Anda.
5. Kiriman hadiah mewah mengatasnamakan merk-merk terkenal. Saat Anda mengklik link yang dikirimkan si penipu, Anda hanya akan mendapatkan virus dan kehilangan uang.
6. Situs berbelanja online palsu.
7. Lirik lagu Christmas Carol.
8. Pencarian lowongan pekerjaan
9. Situs lelang palsu
10. Pencurian password.
11. Penipuan email banking
12. Permintaan uang tebusan untuk membuka file. Peretas menggunakan virus untuk mengontrol komputer dan mengunci data file Anda. Untuk mengaksesnya, Anda diminta membayar sejumlah tebusan. (rah)
 courtesy: okezone.com